Rabu, 10 Juni 2009

9 Langkah Sukses Memulai Usaha

Diadobsi dari buku berjudul ‘Untung Besar Modal 2 Jutaan’, yang baru dibeli tadi malam!

07 Juni 2009


Jika keinginan Anda untuk berwirausaha sudah tidak tertahankan lagi, sabar dulu. Anda harus cermat dan akurat dalam memulai usaha. Jangan sampai nafsu besar, eh ternyata persiapan kurang matang, akhirnya Anda yang kelabakan. Nah, berikut ini ada beberapa tips untuk memulai atau membuka usaha.


  1. Siapkan mental jadi pengusaha

Anda harus mengetahui ciri seorang pengusaha. Asal tahu saja, pengusaha berbeda dengan karyawan. Jika karyawan biasanya cenderung segera menghabiskan gaji bulanannya, pengusaha tidak! Seorang pengusaha akan menginvestasikan kembali sebagian penghasilan yang diperolehnya untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar lagi. Maka jika Anda ingin memulai usaha, terapkanlah mental usaha, bukan mental karyawan!


  1. Miliki Visi dan Misi yang jelas

Anda harus mengetahui visi dan misi dalam berbisnis. Visi dan misi itu bisa menjadi panduan untuk melangkah. Seringkali suatu usaha saat mulai berkembang mengalami kegagalan karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal, tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain. Anda sabar saja, fokuskan pada satu bisnis dulu, baru kemudian jika Anda sudah sukses silahkan mau jungkir-balik bisnis apa saja ok.


  1. Tanamkan dalam diri Anda bahwa bisnis itu gampang

Sebagai calon pengusaha Anda harus berpikiran strategis dan ‘simpel’. Bicara soal bisnis, sederhana saja. Sebagai contoh Anda berbisnis minuman mineral. Anda tinggal membeli sebotol minuman mineral seharga Rp 1000 dan menjualnya kembali dengan harga Rp 1500 sehingga diperoleh keuntungan Rp 500, Anda sudah menjadi pebisnis. Tinggal dikalikan dan ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya. Intinya sederhana, target Anda adalah memperoleh laba, niscaya bisnis Anda akan moncer.


  1. Jangan takut permodalan

Modal acapkali dikeluhkan oleh para calon pengusaha. Mereka gusar karena kesulitan modal. Anda tentu tak perlu risau. Modal berkait erat seberapa besar usaha yang Anda jalankan. Dengan modal sekitar 2-10 jutaan yang dapat Anda rogoh dari tabungan sendiri pun Anda sudah dapat ‘lenggang kangkung’ jadi pengusaha. Jadi, jangan takut kesulitan modal, dengan modal ‘cekak’ pun Anda masih dapat membuka usaha.

Jika Anda masih kesulitan, Anda bisa menggandeng saudara atau bahkan kawan. Selain lebih mudah dalam menjalankan usaha, Anda tidak disibukkan dengan berbagai tagihan layaknya berhutang di bank. Akan tetapi jika Anda bertekad ingin mendirikan usaha yang lebih besar, meminjam di bank bukan hal yang tabu. Anda tinggal mengatur usaha Anda lebih pesat lagi, tentu laba yang bakal dikeruk pun semakin ‘aduhai’. Jadi Anda masih bisa eksis dan membayar kredit di bank.


  1. Siap buka usaha

Ok, Anda sudah siap dengan modal dan lahan usaha. Langkah selanjutnya adalah siap membuka usaha. Jika Anda pemula dan benar-benar masih ‘hijau’ tak perlu berkecil hati. Anda harus tetap optimis, atau jika Anda bisa gandenglah mentor yang bisa membimbing dan mengawal selama masa-masa awal buka usaha. Di samping itu, Anda perlu juga bergabung dengan komunitas-komunitas pengusaha atau bergaul dengan teman-teman yang positif. Karena dengan demikian Anda bisa mendapatkan bimbingan, saran, masukan secara berkesinambungan dengan biaya yang ringan. Di samping jika mental sedang turun (negatif), peran mentor dan komunitas bisa menjadi sumber inspirasi dan pembangkit semangat.

  1. Manajemen resiko

Anda harus ingat sejak awal semua usaha berkait erat dengan resiko. Semakin usaha Anda moncer dikenal luas, nama Anda dipertaruhkan. Ibaratnya semakin tinggi pohon tentunya semakin kencang angin menerpa. Oleh sebab itu, Anda harus selalu mengecek kemajuan bisnis Anda. Jika menjumpai keadaan yang janggal Anda harus segera bersikap.


  1. Cerdas menyikapi kegagalan

Dalam menyikapi kegagalan menutur Fuad Muftie, seorang entrepreneur harus segera sadar dan bergerak cepat. Sebab, banyak pengusaha yang segera sadar ternyata bisnisnya jalan di tempat, atau malah kolaps. Nah, menurut Fuad Muftie kegagalan tersebut karena disebabkan beberapa hal, yakni sebagai berikut.

  • Tidak memisahkan antara keuangan pribadi dengan keuangan usaha

  • Tidak adanya system yang baku. Bagi bisnis yang baru dirintis hendaknya mulai disiapkan sistemnya, sehingga jika mulai membesar, sistemnya sudah bagus. Dan kalau bisnis tidak berkembang, bisa dievaluasi system yang sudah ada. Hendaknya dihindari system bisnis yang melekat pada pemiliknya, sehingga jika pemilik tidak ada/berhalangan, bisnis ikutan berhalangan. Semakin kecil campur tangan pemiliknya, semakin baik.

  • System perekrutan karyawan yang kurang bagus. Perekrutan karyawan yang bagus biasanya akan menghasilkan karyawan yang bagus juga. Contohnya : jika ada orang yang meminta pekerjaan dan langsung diberi pekerjaan, maka ia akan merasa ‘gampang banget gitu lho…’. Akan beda jika perekrutan dilalui melalui tahap seleksi, kemudian setelah diperoleh karyawan, kita bilang ‘Selamat, Anda diterima di perusahaan ini dan Anda telah mengalahkan 100 orang saingan Anda!’. Tentu berbeda semangat kerjanya.


  1. Cerdas memperlakukan laba

Ok, bisnis Anda sudah mengeruk laba menggiurkan, Anda pastinya bersemangat. Nah, laba yang sudah digenggaman harus Anda lakukan secara baik dan bijak. Jangan asal gelontorkan uang jutaan rupian untuk keperluan yang tidak perlu dan tidak penting. Ingat, Anda adalah seorang pengusaha, laba yang sudah Anda genggam harus Anda gunakan untuk memperbesar bisnis Anda. Jadi Anda jangan terlena dengan laba yang menggiurkan.


  1. Asah kreativitas dan kejelian

Jika bisnis Anda laris manis dan membuahkan hasil, itulah buah dari hasil kerja keras Anda selama ini. Jangan Anda merasa puas dulu, para kompetitor / pesaing sudah banyak bertebaran. Jika kita lengah sedikit, bisa saja bisnis kita mengalami kemacetan. Maka rajin-rajinlah melakukan manufer-manufer yang brilian. Misalnya, jika Anda berbisnis di bidang makanan, raciklah menu yang unik dan kenalkan menu-menu baru yang berbeda dari biasanya, niscaya pelanggan tak bakal jemu. Cara lain, jika laba sudah ‘menggunung’, kepakkan sayap. Anda bisa membuka cabang di tempat lain dan bersiap-siaplah rupiah akan semakin mengalir deras ke kantong Anda.


0 komentar: